Gubernur Jawa Tengah Hadiri Sarasehan Bersama Aparatur Pemerintah Desa Se-Kabupaten Wonogiri

  • Feb 11, 2018
  • gemantar-wonogiri

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menikmati pertunjukan reog, setibanya di lokasi Sarasehan Gubernur Jawa Tengah Bersama Aparatur Pemerintah Desa Se-Kabupaten Wonogiri pada hari Sabtu (10/02/2018), bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri.

  Intensitas kehadiran kepala desa dan perangkat desa dari seluruh penjuru Kabupaten Wonogiri di lokasi Sarasehan Gubernur Jawa Tengah Bersama Aparatur Pemerintah Desa Se-Kabupaten Wonogiri mulai terasa sejak pukul 13.00 WIB. Sarasehan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo bersama kepala Desa dan Perangkat Desa se-Kabupaten Wonogiri yang tergabung dalam Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) tersebut bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri. Tak butuh waktu lama, semua kursi yang tertata hingga pelataran halaman Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri pun dipenuhi oleh peserta sarasehan hanya dalam waktu satu jam. Menjelang pukul 17.00 WIB, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta rombongan baru tiba di lokasi kegiatan. Kehadiranya disambut dengan penampilan seni reog dari komunitas Wisang Bagus. Ditemani Bupati Wonogiri Joko Sutopo, sesekali Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo nampak tersenyum saat melihat aksi dari paguyuban seni reog asal Kecamatan Purwantoro tersebut. Sarasehan Gubernur Jawa Tengah Bersama Aparatur Pemerintah Desa Se-Kabupaten Wonogiri yang bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Forkompimda dan anggota DPRD Kabupaten Wonogiri. Setelah pembacaan do’a oleh Teguh Sri Mulyono, acara sarasehan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Kabupaten Wonogiri, Wuryatno. Dirinya berharap momen tersebut bisa menjadi penyemangat dalam pelaksanaan pembangunan. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyampaikan bahwa kehadiran Gubernur Jawa Tengah di sore itu mengobati rasa kangen aparatur pemerintah desa Kabupaten Wonogiri. “ Karawuhan Mas Ganjar tentunya mengobati rasa kangen kami, aparatur pemerinth desa se-Kabupaten Wonogiri, lama kami ingin bersilaturahim, bersarasehan, berdialog dengan Mas Ganjar tetapi Tuhan baru mengijinkan kesempatan pada sore hari ini,” ucap Bupati Wonogiri. “Kehadiran bapak ibu semuanya menunjukan bahwa Wonogiri mempunyai satu semangat sesarengan mbangun Wonogiri, mbangun untuk kesuksesan bersama,” pungkas Bupati Wonogiri Joko Sutopo, yang disambut tepuk tangan peserta sarasehan. Apresiasi dari Gubernur Jateng terhadap audiens mengawali sambutanya. Ganjar Pranowo tak menyangka dengan jumlah peserta sarasehan sebanyak yang hadir pada saat itu. Permintaan maaf atas keterlambatannya di lokasi Sarasehan Gubernur Jawa Tengah Bersama Aparatur Pemerintah Desa Se-Kabupaten Wonogiri juga disampaikanya disela-sela sambutanya. Ia pun menceritakan padatnya agenda kegiatan. “Kemarin pagi dari semarang ada persiapan musrenbang, jadi masih diawal kita persiapan seluruh OPD setelah itu saya lari ke Ungaran, dari Ungaran ke Magelang urusan tembakau, ada sosialisasi tentang Peraturan Menteri Perdagangan terkait importasi tembakau,” beber Ganjar. Setelah menghadiri acara ikatan pelajar mahasiswa Jateng yang di Yogyakarta, Gubernur Ganjar melanjutkan kegiatan ke Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, dan Wonogiri. Padahal, lanjut Ganjar, malam ini dirinya harus sudah sampai di Tegal. Terkait lamanya rentang waktu menunggu kedatangannya, Ganjar pun mengajukan pertanyaan kepada peserta sarasehan. “Niku nggih disukani dhaharan mboten wau (Tadi sudah disajikan makanan belum) ?” selorohnya, lantas disambut tawa sejumlah peserta sarasehan. Ditengah Sarasehan bersama kepala desa dan perangkat desa tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memaparkan terkait investasi. Pemerintah pusat menargetkan tahun 2017 harus ada kenaikan sampai 41 trilliyun. “Ditargetkan oleh pusat, Jawa Tengah tahun 2017 kemarin investasinya harus naik sampai 41 trilliyun, harus bisa dicapai, padahal ekonomi dunia lagi tidak baik,” ungkapnya. “Kemarin dilaunching dari Jakarta, kita ditarget 41 trilliyun, dapatnya 51 trilliyun,” imbuh Ganjar yang disambut tepuk tangan para peserta sarasehan. Menilik keberhasilan tersebut, Ganjar mengatakan bahwa Jawa Tengah sekarang itu seksi. “Seksi banget untuk investasi, orang tertarik untuk datang ke Jawa Tengah, tinggal kita menjaga tata ruang dan lingkunganya,” terangnya. Untuk itu, lanjut ganjar, berpesan kepada perangkat terkait perijinan untuk membuka lapangan pekerjaan yang memudahkan investasi. Pentingnya peran desa di era sekarang juga sempat disinggungnya. Ia mengatakan bahwa sekarang muncul desa dengan inovasi yang brilliant. Dari BUM Desa hingga masuknya generasi muda membangun teknologi informasi, dan sekarang sudah mulai muncul desa-desa wisata yang menjadi destinasi baru sehingga orang kota ingin datang kesitu. Gubernur Ganjar juga berharap soal pengelolaan dana desa yang kini sudah berjalan 3 tahun, hingga hitungan 5 tahun nanti harus ada hasilnya. Pihaknya juga mengajak untuk menjaga program yang sudah berjalan dengan baik agar tercipta good governance. “Program yang sudah berjalan baik ini saya minta dijaga, anggaran dana desa nanti naik terus, saya ingin tata kelola pemerintahanya yang baik, integritas perlu dijaga,” pesan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di sesi akhir pidatonya pada Sarasehan Gubernur Jawa Tengah Bersama Aparatur Pemerintah Desa Se-Kabupaten Wonogiri di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri.