Sulap Minyak Jelantah Menjadi Usaha Menjanjikan, Mahasiswa KKN Kenalkan Produk berpotensi usaha dari Limbah Minyak Jelantah di Desa Gemantar

  • Aug 14, 2024
  • Webadmin Desa Gemantar, Selogiri, Wonogiri

Wonogiri | 27 Juli 2024– Salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro telah sukses melaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui pengenalan usaha produk lilin aromaterapi anti-nyamuk yang berbahan dasar minyak jelantah dan sereh dengan sasaran audiens adalah karang taruna Desa Gemantar. Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Gemantar pada pukul 10.00 WIB ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran karang taruna tentang pentingnya daur ulang, sekaligus memberikan alternatif usaha kreatif dan ramah lingkungan.

Kepala Desa Gemantar, Bapak Sunarno, mengeluhkan lonjakan tingkat pengangguran di desanya sejak pandemi COVID-19. Dalam wawancaranya, beliau mengungkapkan bahwa banyaknya masyarakat perantau yang kembali ke desa saat pandemi menjadi penyebab utama tingginya tingkat pengangguran. Sebelumnya, para perantau tersebut berperan penting dalam perekonomian desa. Kini, mayoritas masyarakat di Desa Gemantar bekerja sebagai buruh pabrik dan petani, sehingga kurangnya lapangan kerja semakin memicu angka pengangguran.

Menanggapi keluhan Kepala Desa Gemantar diatas, salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, yaitu Aulia Dwi Paresti dari program studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis berencana untuk memberdayakan masyarakat melalui penyuluhan memulai bisnis dari 0 tanpa membutuhkan modal yang tinggi. Bertepatan dengan ide tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro lainnya, yaitu Jessica Clementine Retnawan yang berasal dari program studi Kimia Fakultas Sains dan Matematika melaksanakan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi anti-nyamuk dari minyak jelantah dan sereh sebagai program monodisiplin miliknya. Keduanya kemudian menggabungkan program monodisiplin mereka menjadi “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan dan Pengenalan Potensi Usaha Lilin Aromaterapi Anti-Nyamuk Berbahan Dasar Minyak Jelantah dan Sereh.”

 

Lilin aromaterapi dari minyak jelantah dan sereh merupakan inovasi ramah lingkungan yang memiliki potensi besar sebagai usaha bisnis. Menggunakan minyak jelantah yang mudah didapat karena tingginya penggunaan minyak goreng, produk ini mengurangi limbah dan menciptakan nilai ekonomi. Minyak esensial sereh yang ditambahkan memberikan aroma menyegarkan serta berfungsi sebagai pengusir nyamuk alami. Dengan biaya produksi rendah dan bahan baku yang mudah didapat, usaha ini menjanjikan karena meningkatnya permintaan terhadap produk ramah lingkungan yang multifungsi.

 

Lilin aromaterapi memiliki potensi usaha yang sangat besar. Mulai dari popularitasnya di pasar lokal maupun di pasar global, lilin dengan aroma terapi tersebut sangat berpotensi untuk berkembang. Melansir dari sebuah sumber, seorang pengusaha asal Bogor bernama Yuliana berhasil menerbangkan lilin aromaterapi buatannya ke Australia, Malaysia, Singapura dan Filipina. Lilin aromaterapi aman digunakan oleh anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. Bahkan, penjualan mulai menjaja kepada rumah makan dan salon - salon kecantikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lilin aromaterapi memiliki potensi pasar yang luas.

Program pemberdayaan masyarakat ini dimulai dari penjelasan bahan-bahan yang dibutuhkan dan mengapa memilih bahan tersebut, cara pembuatan, lalu dilanjutkan dengan demonstrasi. Kegiatan terakhir dari program ini adalah penjelasan mengenai pengertian bisnis, cara membangun bisnis dengan produk lilin aromaterapi, pelatihan menentukan atau menghitung harga modal ; harga jual ; dan bagaimana cara mengelola keuntungan tersebut, dan diakhiri dengan memberikan strategi bisnis untuk usaha lilin aromaterapi anti-nyamuk berbahan dasar minyak jelantah dan sereh.

Program pemberdayaan ini mendapatkan antusiasme yang sangat besar dari karang taruna. Hal ini terlihat dari keaktifan mereka dalam membantu pembuatan lilin serta bertanya mengenai cara membangun bisnis tanpa modal. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Gemantar semakin terampil dalam memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi, serta mampu menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan yang akan mampu menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat. "Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk mengembangkan Desa Gemantar sebagai desa entrepreneur yang mendaur ulang limbah secara berkelanjutan," ujar Aulia Dwi Paresti.