Musyawarah bersama antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Pemerintah Desa Gemantar di awal tahun ini sempat mengkritisi seputar pelaksanaan kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat. Lantaran, besaran Dana Desa (DD) yang masuk ke desa dalam setiap tahunya dirasa belum sepadan dengan jumlah kegiatan di bidang pemberdayaan. Prosentase penggunaan pendapatan transfer dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) oleh Desa Gemantar, selama ini masih banyak digunakan untuk membiayai kegiatan di bidang pembangunan desa. Fenomena ini bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu kondisi yang butuh proteksi tinggi dan upaya dalam menyikapinya. Kepala Desa Gemantar, Sunarno, menilai keadaan ini dipengaruhi beberapa faktor. Selain butuh perencanaan kegiatan yang matang, dirinya juga meyakini bahwa kesiapan sumber daya manusia (SDM), sangat menentukan keberhasilan dalam pemanfaatan Dana Desa dalam kegiatan bidang pemberdayaan. “Minimnya kegiatan di bidang pemberdayaan selama ini dikarenakan pengelolanya yang belum siap,” ungkap Sunarno, dalam pidatonya pada acara musyawarah bersama di Kantor Desa Gemantar, pada hari Selasa (9/01), malam. Oleh karena itu, lanjut Sunarno, semua lembaga – lembaga yang ada di Desa Gemantar agar hadir di Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes), tanggal 16 Januari mendatang. Dalam kesempatan yang sama, ihwal kesiapan sumber daya manusia di bidang pemberdayaan masyarakat juga sempat disinggung oleh Sekretaris Desa Gemantar, Ibnu Purwanto. Dirinya mengatakan bahwa optimalisasi kelembagaan sangat berpengaruh terhadap hasil kegiatan. Pihaknya juga berharap, rencana penyertaan modal Bumdes di tahun ini akan memotivasi para pengelola kegiatan lain yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat desa. Hal senada juga diungkapkan oleh Suyadi, Sekretaris BPD Desa Gemantar. Ia berharap, tahun mendatang ada tambahan Pendapatan Asli Desa (PAD) dari hasil Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Meningkatnya PAD tentu akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.