Kolaborasi Multidisiplin Ubah Desa Gemantar: Jagung Melimpah Jadi Solusi Stunting!

  • Aug 16, 2024
  • Webadmin Desa Gemantar, Selogiri, Wonogiri

Gemantar (20/07/2024) – Mahasiswa KKN UNDIP Tim II telah melaksanakan program multidisiplin bertajuk "Peningkatan Nilai Gizi dan Pemenuhan Gizi pada Anak Berstatus Stunting" di Balai Desa Gemantar pada Sabtu, 20 Juli 2024 dengan tujuan memberdayakan masyarakat dan mengatasi masalah stunting di Desa Gemantar melalui ibu-ibu PKK.

Program ini dipilih sebagai alternatif solusi karena Desa Gemantar dikenal memiliki potensi perkebunan jagung yang melimpah. Meskipun, kekayaan alam ini melimpah, masih ditemukan anak-anak yang mengalami stunted, yang berpotensi menjadi kasus stunting. Padahal, jagung yang melimpah bisa menjadi sumber gizi yang kaya akan zat – zat yang dibutuhkan anak jika diolah dengan baik.

Tujuan dari program multidisiplin ini adalah untuk memperkenalkan olahan jagung yang bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, khususnya melalui produk susu jagung dan es krim jagung. Program ini dicetuskan oleh tiga mahasiswa KKN UNDIP Tim II 2024 yaitu Jessica Clementine Retnawan dari Program Studi S-1 Kimia, Larasati Dyandra Andjani dari Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, dan Muhammad Sultan Abdurrouf Muammardhana dari Program Studi S-1 Kedokteran.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua TP PKK dan Kepala Desa, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh mahasiswa KKN Undip, salah satunya Larasati Dyandra Andjani, mahasiswa dari jurusan Kesehatan Masyarakat.

Dyandra menjelaskan dengan detail bagaimana setiap tahap dalam proses pembuatan susu dan es krim jagung harus memperhatikan aspek keamanan pangan. Mulai dari pemilihan bahan jagung yang bebas pestisida, penyimpanan bahan yang harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, hingga kebersihan alat dan lingkungan selama proses pengolahan. Selain itu, Dyandra juga menekankan pentingnya menyimpan susu jagung di kulkas agar tetap segar hingga 3-5 hari, serta es krim jagung di freezer yang bisa bertahan hingga satu minggu.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan oleh Muhammad Sultan Abdurrouf Muammardhana dari S-1 Kedokteran mengenai nilai gizi yang terkandung di dalam olahan susu jagung dan kebutuhan yang diperlukan oleh anak dari usia 1-6 tahun dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangannya guna mencegah keadaan stunted maupun stunting. Hal ini dilakukan karena masyarakat Desa Gemantar terdapat beberapa anak dengan kasus stunted dikarenakan perhatian dari orang tua anak yang kurang dalam pemberian nutrisi. Meskipun telah didukung oleh pemerintah desa melalui anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT), PMT tidak dikonsumsi oleh anak yang bersangkutan sehingga salah satu alternatif yang dapat dikonsumsi oleh anak yaitu susu jagung ataupun es jagung sebagai konsumsi selingan, tinggi akan kalori.

Dan pemaparan terakhir oleh Jessica Clementine Retnawan dari S-1 Kimia, Fakultas Sains dan Matematika mengenai metode pembuatan es krim susu jagung yang didasari pada sifat koligatif larutan tepatnya penurunan titik beku. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis dan ukuran zat terlarut, melainkan bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. Penurunan titik beku adalah ketika suatu zat terlarut ditambahkan pada pelarut murni hingga membentuk larutan maka titik beku pelarut murni akan mengalami penurunan sehingga terjadi perubahan dari air menjadi es.

Antusiasme peserta semakin meningkat saat sesi demonstrasi pembuatan susu dan es krim jagung dimulai. Ibu-ibu PKK dan anak-anak dengan penuh semangat mengikuti setiap langkah, bahkan mencoba langsung membuatnya.

Kegiatan ini ditutup dengan rasa puas dan antusiasme dari para peserta yang pulang dengan pengetahuan baru dan semangat untuk memanfaatkan jagung sebagai sumber gizi keluarga mereka. “Saya belum pernah membuat susu dari bahan dasar jagung. Dengan program ini saya jadi punya pengetahuan baru dan tidak sabar mencoba sendiri di rumah dengan bahan tambahan seperti santan agar lebih bervariatif rasanya”, ujar salah satu ibu-ibu PKK yang juga peserta dari program ini.

Mahasiswa UNDIP KKN Tim II Desa Gemantar akan terus mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan tingkat stunting dan stunted melalui edukasi dan pemberdayaan. Kolaborasi multidisiplin ini bukan hanya sekadar acara penyuluhan, tetapi sebuah langkah nyata dalam upaya penurunan angka stunting dan stunted di Desa Gemantar.

 

Penulis:

  1. Jessica Clementine Retnawan (Mahasiswa S-1 Kimia)
  2. Larasati Dyandra Andjani (Mahasiswa S-1 Kesehatan Masyarakat)
  3. Muhammad Sultan Abdurrouf Muammardhana (Mahasiswa S-1 Kedokteran)

Dosen Pembimbing:

  1. Suwandi S.A.P., M. Si
  2. Rully Rahadian, S. Si, M. Si, Ph.D
  3. Binar Panunggal, S.Gz., M.P.H.

Lokasi: Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri