Mahasiswa KKN Bergerak: Strategi Baru Untuk Memaksimalkan Potensi UMKM Gapsay
- Aug 15, 2024
- Webadmin Desa Gemantar, Selogiri, Wonogiri
Gemantar (2/8/2024) - Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro di Desa Gemantar, Kec. Selogiri, Kab. Wonogiri memberdayakan sebuah UMKM yang merupakan salah satu ikon dari Desa Gemantar, yaitu Usaha Kerupuk Gapsay atau Gaplek Sayur. Pemberdayaan dilakukan dengan penyuluhan serta pelatihan terkait upaya untuk mengoptimalkan proses bisnis dan operasional dari UMKM baik dari segi marketing, legalitas hukum, pangan, dan manajemen sumber daya manusia. Program pengoptimalan UMKM ini terdiri dari digitalisasi marketing melalui e-commerce dan media sosial dan pembuatan konten, legalitas usaha dengan menerbitkan NIB (Nomor Induk Berusaha), pembukuan digital menggunakan aplikasi gadget, pelatihan ergonomis dalam mencegah MSDs untuk pelaku produksi, dan kesehatan pangan melalui edukasi pemberian label pangan dan komposisi. Program ini dilaksanakan di salah satu rumah anggota ibu-ibu PKK organisatoris Kerupuk Gapsay sebagai tempat produksi utama pada Jum’at, 2 Agustus 2024 pukul 13.00 sampai 15.30 WIB.
Tujuan dari program kerja optimalisasi UMKM ini adalah untuk memberdayakan para pelaku UMKM dalam meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis mereka melalui digitalisasi pemasaran, peningkatan legalitas usaha, penerapan sistem pembukuan digital, pelatihan ergonomis, serta pengetahuan tentang keamanan nasional. Dengan pendekatan ini, program diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kinerja UMKM, memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kepercayaan konsumen dan mitra bisnis, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
UMKM Gapsay dipelopori oleh beberapa ibu PKK yang tergabung dalam kelompok DAWIS (Dasa Wisma) disalah satu dusun di Desa Gemantar yaitu Dusun Kenangan. "Kami ingin mempertahankan eksistensi dari gaplek yang merupakan produk khas Wonogiri", ujar ketua kelompok UMKM Gapsay yaitu Ibu Sugiyanti. Beliau juga mengatakan bahwa jika hanya gaplek yang seperti biasa dan tidak ada inovasi, anak-anak zaman sekarang tidak akan suka dengan rasanya. Ide tersebut diperkuat dengan adanya program dawis yang baru saja dijalankan, sehingga hasil kebun dawis masih melimpah. Untuk mengatasi masalah tersebut dan potensi yang dimiliki oleh usaha ini, terciptalah sebuah kerupuk gaplek yang di campur dengan sayur.
Melalui pelaksanaan program kerja ini, kelompok ibu PKK berhasil mempelajari dan membuat akun media sosial yang terdiri dari tiktok dan akun e-commerce di platform shopee. Selain itu, ibu-ibu PKK juga diajarkan dan diajak untuk membuat content planner serta contoh konten yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk Gapsay di tiktok. Pada akun shopee Gapsay.Wonogiri, produk gaplek sayur sudah tersedia dengan 5 varian rasa. Dengan itu, diharap digitalisasi yang dibawa dapat membawa dan meningkatkan penjualan serta branding produk.
Harapan dari pelaksanaan program kerja KKN berupa optimalisasi UMKM adalah meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mikro, kecil, dan menengah. Melalui pendampingan dalam digitalisasi, pembukuan yang lebih rapi, serta pengurusan legalitas usaha, UMKM diharapkan mampu mengoptimalkan potensi dan menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan demikian, program ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.